Rabu, 16 November 2011

Yoghurt Pertamaku

Gara-gara nggak bisa bobok, ibu mengajakku jalan membeli makanan. kayaknya ibu tau deh, kalau aku laper banget makanya nggak bisa bobok. Kami ke minimarket dekat masjid, di situ aku dibelikan makanan yang belum pernah aku makan. Lembut, agak dingin dan rasanya ada asem-asemnya gitu. namanya yoghurt!!
Sebenarnya aku harus minum yoghurt khusus baby, biasanya namanya yoghurt BABY YOPLAIT, rasanya lebih manis, bisa juga dicampur dgn buah seperti pisang atau melon.
 yoghurt merupakan sumber protein, kalsium, fosfor, dan lemak

Bahan dasar Yoghurt

Dalam membuat Yoghurt diperlukan susu segar atau susu tanpa lemak yang biasa disebut dengan susu skim. Bahan pembuat Yoghurt ini kemudian dilarutkan dalam air hingga mengental.

Yoghurt khusus bayi

Menurut medis, Yoghurt dapat dikonsumsi oleh bayi dari mulai usia 7 hingga 8 bulan. Namun demikian tidak semua yoghurt dapat dikonsumsi bayi, pilihlah yoghurt yang memang dibuat khusus untuk bayi. Jumlah takaran Yoghurt yang dikonsumsi bayi adalah maksimal 25 ml per hari.

Yoghurt yang aman Untuk dikonsumsi oleh bayi adalah yoghurt murni tanpa rasa apapun. Pemberiannya dapat dicampurkan dengan buah dan dilumatkan atau diblender. Yoghurt tidak murni yang telah memiliki rasa tertentu diperkenankan untuk diberikan kepada bayi yang telah berusia lebih dari satu tahun.

Konsumsi yoghurt dianjurkan oleh beberapa ahli untuk memperbaiki pencernaan bayi yang sedang mengalami diare dan bagi bayi yang tidak tahan dengan lactosa. pada Yoghurt lactosa telah terpecah oleh bakteri baik pada proses fermentasi sehingga mudah dicerna oleh usus.

Yoghurt tidak jauh berbeda dengan susu. Bahkan beberapa ahli menyarankan yoghurt bagi bayi yang tidak tahan dengan lactosa. Hal ini dikarenakan pada dasarnya yoghurt adalah susu yang difermentasi dengan memasukkan bakteri lactobacillus. Bakteri ini akan merubah lactose menjadi Lactic acid yang lebih mudah terserap oleh usus.
Setelah berusia 6 bulan, merupakan saat yang tepat memperkenalkan bayi anda dengan makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu makanan yang bisa anda perkenalkan yaitu yoghurt. Yoghurt bersumber dari susu, jadi nutrisi yang dikandungnya pun mirip susu (protein, kalsium, dan berbagai vitamin penting yang bagus untuk kekebalan tubuh si kecil) bahkan yoghurt lebih mudah dicerna oleh tubuh dibandingkan dengan susu. Tidak hanya itu yoghurt mengandung bakteri “baik” seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang dapat memperbaiki keseimbangan flora di saluran cerna anak anda.
Kebiasaan mengonsumsi yoghurt setiap hari sejak kecil akan membuat keseimbangan saluran cernanya akan terjaga. Dampak menguntungkannya, kuman-kuman penyebab berbagai penyakit seperti tipus dan muntaber tidak akan bisa tumbuh, keseimbangan flora usus anak anda jadi oke sehingga kesehatan usus terjaga, proses metabolisme lancar, serta kekebalan tubuhnya meningkat. Yoghurt juga bisa membantu mengatasi bayi yang punya masalah sembelit.
Yoghurt sebagai makanan variasi mulai bisa dikonsumsi bayi selepas ASI eksklusif, yaitu setelah berusia lebih dari 6 bulan. Tetapi tidak semua jenis yoghurt bisa diberikan pada bayi anda. Sebelum berusia 1 tahun pilihlah yoghurt yang mengandung Bifidobacterium sp yang menghasilkan asam laktat tipe L (+). Sedangkan asam laktat tipe D (-) yang mengalami metabolisme lebih lambat tidak cocok bagi bayi.
Selain itu pilihlah yoghurt yang tanpa gula/sugar free (benar-benar tidak mengandung  gula ya, untuk mengeceknya anda bisa melihat label kemasan yogurt terlebih dahulu, kalau tercantum salah satu bahannya adalah gula/mengandung pemanis dan sejenisnya, lebih baik jangan diberikan, cari merk lain saja).
Bayi juga jangan dulu diperkenalkan yoghurt yang ada rasa buah-buahan, berikan bayi anda yoghurt plain saja. Setelah berusia setahun barulah anak anda dapat mengonsumsi semua jenis yoghurt.

Idealnya, pada suhu rendah (4-6 o C), yoghurt bisa disimpan selama 35-40 hari. Bisa juga, yoghurt disimpan dalam suhu beku ( freezer ), karena pembekuan tidak secara nyata mempengaruhi kultur bakteri yoghurt. Namun, lelehkan dulu yoghurt beku sebelum dikonsumsi. Caranya? Diletakkan dulu di ruang refrigerasi agar meleleh secara perlahan-lahan. Bakteri yoghurt sangat sensitif terhadap panas. Agar tetap “hidup”, sebaiknya yoghurt tidak dipanaskan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar