Senin, 17 Januari 2011

Matahari Mulia Penolong Sesama

Ini catatan ibuku pada detik-detik kelahiranku, Jumat, 19 Nopember 2010 pukul 0730 wib

Aku tidak pernah membayangkan keindahan ini, manakala perawat mendekatkan bayi mungil yang masih basah ke pipiku,
"Ibu, ini putrinya boleh dicium..."
Aku menciumnya meskipun hanya dengan kening karena kepalaku susah bergerak oleh pengaruh bius cesar. Lembut nian. Indah nian. Suara sisa tangis bayek itu terdengar seperti berasal dari alam yang jauh. Aku begitu sulit melukiskan bagaimana rasanya ketika mendengarnya. Anakku. Aku tidak menangis seperti yang biasa kulihat di film-film. Juga tidak ada rasa yang aneh-aneh. Yang ada hanya rasa belum percaya pada akhirnya aku punya bayi juga...

Begitu ibuku menulisnya.
Lain lagi dengan ayahku. Dari cerita Kakak, ayah menangis waktu memotret aku di ruang bayi rumah sakit. Eh, eh, kenapa jadi ayahku yang menangis ya...?
Ayah ibu memberiku nama  Auliazara Anshary Surya.
Artinya Matahari Mulia Penolong Sesama. Maksudnya supaya kalau aku besar nanti menjadi orang yang suka menolong orang lain. Bagus sekali ya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar